DENPASAR- Sebanyak 250 penggila IT dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri antara lain empat orang dari Jepang, berkumpul di STIKOM Bali, Denpasar, selama dua hari Rabu dan Kamis (20-21/5/2015) guna mengikuti seminar ICrOSS (Indonesia Creative Open Source Software) 2015.
Seminar ini diselenggarakan atas kerja sama Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) dengan STIKOM Bali dan didukung oleh Kementrian Kominfo RI. Seminar menghadirkan tiga pembicara yang kompeten dalam bidang IT yakni Ketua Ikatan Konsultan Informasi Indonesia Teddy Sukardi, Prof. Budi Rahardjo dari ITB, Gunawan Santoso dari IBM Indonesia, dan Tony Seno Hartanto dari Microsoft Indonesia.
Ketua STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan didampingi Direktur Kerja Sama dan Pengembangan I Made Sarjana, SE, MM dalam keterangan pers terkait ICrOSS mengungkapkan pihaknya menyambut baik segala kegiatan baik dari swasta, pemerintah, maupun akademisi, yang berlangsung di STIKOM Bali. “Kami mengapresiasi kegiatan semacam ini dan tentunya kami bangga STIKOM Bali menjadi tuan rumah dari kegiatan bergengsi seperti ini,” kata Dadang Hermawan
Menurut Dadang Hermawan, seminar seperti ini sangat bermanfaat bagi praktisi ICT maupun para mahasiswa. “Melalui seminar ini ada sharing ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam bidang ICT,” kata Dadang Hermawan.
Selain seminar, ICrOSS kali ini juga dirangkai workshop dengan berbagai topik. Di antaranya adalah Implementing Document Management System with Alfresco, Responsive Web Design Using Bootstrap, dan Introduction Using and Interfacing Raspberry Pi Internet of Things. Topik – topik yang disajikan di dalam workshop tersebut merupakan topik yang sedang hangat di dunia ICT saat ini, diantaranya teknologi responsive web menggunakan Bootstrap, pengembangan aplikasi Android, penggunaan dan pengembangan sistem menggunakan perangkat keras Rasberry Pi, serta tidak ketinggalan juga topik tentang investigasi kejahatan cyber dan juga network forensic dengan narasumber dari Dosen STIKOM Bali.
Ketua AOSI Ifik Arifin menjelaskan, seminar di STIKOM Bali ini adalah yang ketiga setelah sebelumnya dilakuakan di Jakarta dan Surabaya. Seminar tersebut bertujuan untuk membuk pandangan masyarakat tentang open source dan fungsi software dalam kehidupan sehari-hari. “Open Source merupakan sebuah software yang dibuat oleh grup dan diletakkan di internet agar bisa dipakai di seluruh dunia,” jelas Ifik Arifin.
Lebih jauh Ifik Arifin menjelaskan, open source adalah aplikasi yang mudah digunakan. Pengguna software ini tidak perlu memiliki latar belakang khusus IT. “Software ini merupakan Software legal, mudah digunakan, dan bisa dimodifikasi. Pemakaiannya pun gratis dan tentu saja aman digunakan,” paparnya. Meskipun digunakan secara gratis, kata dia, kualitas Software ini pun tidak diragukan. “Yang mahal pun belum tentu aman,” ujarnya. Dua open source yang kini ramai dibicarakan adalah sistem operasi Linux dan Android.*
Selain seminar dan workshop, rangkaian Green ICT dan ICrOSS 2015 ini juga terdapat Open Source Software Competition, dimana peserta tidak hanya dari Bali saja melainkan juga dari Universitas di Pulau Jawa. Dalam software Competition ini, tim dari STIKOM Bali menjadi Runner-Up dengan aplikasi website yang dibuat.