Jakarta–Setelah beberapa kali tampil sebagai juara pertama di berbagai kompetisi hacking dan cyber security tingkat nasional, kali ini tim cyber security STIKOM Bali kembali menjadi yang terbaik dalam ajang Born2Protect yang diselenggarakan di Jakarta. Ajang yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Xynexis ini merupakan sertifikasi keahlian di bidang cyber security, dimana para peserta juga selanjunya ditantang untuk melakukan live penetration testing ke sebuah web server. Dan salah satu mahasiswa STIKOM Bali berhasil meraih poin tertinggi. Pada ajang ini, STIKOM Bali meloloskan 6 orang mahasiswanya yang ahli di bidang cyber security yaitu, Ida Bagus Budanthara, Erico Rahmad Darmanto, Fauzi Kurniawan, Leonardo Deo Gratias Agamus, Ketut Pasek Asmarajaya, dan Putu Jepri Mustika.
Para peserta Born2Protect mengikuti seleksi tahap pertama dari 8600an peserta seluruh Indonesia menjadi 1000 peserta. Seleksi tahap kedua dilaksanakan setelahnya untuk menyaring 100 peserta terbaik. Para peserta yang lolos tahap pertama akan mendapatkan sertifikasi CSCU (Certified Secure Computer User), sedangkan yang lolos 100 besar akan mendapatkan tambahan hadiah berupa training intensif dari EC-Council dan Xynexis Internasional selama 2 minggu di PUSTIKNAS (Pusat TIK Nasional) di Jakarta.
Peserta yang lolos 100 besar berangkat ke Cengkareng pada tanggal 24 September 2018 untuk mendapatkan pelatihan intensif dengan materi CND (Certified Network Defender) dan CEH (Certified Ethical Hacker). Selain mendapat pelatihan berupa materi sertifikasi, para peserta juga mendapatkan materi dari Telkomsel, Xynexis Internasional, Blibli.com, RSA, dan EC-COUNCIL mengenai peluang industri bagi para pegiat keamanan informasi. Kami juga diberikan kesempatan magang bagi yang berminat di perusahaan-perusahaan yang disebut di atas. Selain itu kami juga mendapatkan kesempatan hands-on untuk melakukan live penetration-testing terhadap sebuah web server beserta jaringannya, dan diajarkan membuat report pentest yang benar.
Setelah pelatihan yang intens, kami diberi kesempatan untuk mengikuti tes sertifikasi CND (Certified Network Defender) pada tanggal 5 Oktober 2018. Dimana pada tes ini ke-enam perwakilan STIKOM dinyatakan LULUS dan mendapatkan sertifikat digital yang dapat diakses melalui web EC-COUNCIL. Bagi peserta yang mendapat nilai tes tertinggi akan mendapatkan hadiah tambahan dari panitia, dimana Ida Bagus Budanthara mendapatkan poin tertinggi sehingga mendapatkan hadiah tambahan berupa beasiswa S2 di universitas Gunadarma, beserta laptop Asus dan I Ketut Pasek Asmarajaya mendapatkan 10 besar beserta laptop Asus.
Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan bersama Ketua Yasasan Widya Dharma Shanti Drs. Ida Bagus Dharmadyaksa, M.Si, Ak mengaku sangat bangga dan salut atas prestasi mahasiswa STIKOM Bali ini. “Sudah sejak lama memang untuk bidang cyber security ini, STIKOM Bali selalu memperoleh gelar juara di tingkat nasional, setiap tahun selalu ada kompetisi cyber security yang berhasil dijuarai oleh para mahasiswa STIKOM Bali. Apalagi isu atau topik cyber security saat ini memang sedang gencar-gencarnya ditingkatkan oleh pemerintah dalam rangka menjaring para pasukan cyber untuk pertahanan digital NKRI ini, sehingga STIKOM Bali juga sangat intensif dalam membina para mahasiswanya untuk menjadi ahli dalam bidang cyber security”, pungkas keduanya.