Denpasar-Senat Mahasiswa STMIK STIKOM Bali dan Badan Legislatif (Balma) STMIK STIKOM Bali pada 12-18 Februari 2016 kembali menggelar kegiatan “Studi Industri dan Studi Banding” atau lebih dikenal dengan sebutan Sibas. Sibas 2016 ini mengambil rute Surayoma alias Surabaya, Yogyakarta dan Malang, diikuti 48 mahasiswa dan didampingi dua orang dosen pembimbing yakni Dandy Pramana Hostiadi, S.Kom., MT dan Komang Dharmendra, S.Kom. Ketua Senat Mahasiswa STIKOM Bali I Nengah Dwi Kartima Pratama Utama menjelaskan, ada dua sasaran Sibas kali ini. Yakni untuk studi banding dengan sasaran Universitas Surabaya (Ubaya) dan Univeristas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Sedangkan untuk studi industri sasarannya adalah Jogja Digital Valley (JDV), dan Gameloft. Serangkaian dengan itu, rombongan Sibas juga berkunjung ke obyek wisata seperti Monumen Kapal Selam (Surabaya) candi Borobudur, Prambanan, dan Keraton Yogyakarta.
“Studi banding ke Ubaya dan UGM karena kami ingin melihat dari dekat perkembangan aktivitas kemahasiswaan di Ubaya dan UGM sekaligus sharing informasi tentang kegiatan kemahasiswaan, baik yang diadakan oleh senat maupun Balma masing-masing kampus. Sedangkan kunjungan industri ke Jogja Digital Valley dan Gameloft dimaksudkan untuk melihat perkembangan perusahaan IT tersebut,” kata Dwi Kartima Pratama. “Kalau kunjungan ke obyek wisata itu hanya agenda tambahan, sekedar refreshing saja,” lanjutnya. Ketua Balma STMIK STIKOM Bali Dimas Novendi menambahkan, kegiatan Sibas ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa guna mengukur kemampuannya, baik dalam bidang akademik maupun kemampuan berorganisasi. “Kita belajar banyak dari Ubaya dan UGM bagaimana mengurus organisasi mahasiswa yang benar,” kata Dimas. Hal senada juga disampaikan Kepala Pengembangan Kemahasiswaan STMIK STIKOM Bali Dandy Pramana Hostiadi. Dikatakan, kegiatan Sibas ini memiliki makna penting dalam rangka pengembangan kemahasiswaan stmik STIKOM Bali ke depan. “Kita bisa belajar dari Ubaya dan UGM bagaimana mengelola sebuah kegiatan kemahasiswa, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pertanggungjawabannya,” terang Dandy Pramana Hostiadi. (rsn)