Denpasar-Mahasiswa STIKOM Bali kembali mengukir perstasi gemilang di tingkat nasional dalam Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) XIV di Yogyakarta pada 15-20 Oktober 2018. Perhelatan bertema Merajut Budaya Nusantara ini diadakan oleh Kemenristek Dikti bekerja sama dengan Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI), diikuti 32 BPSMI seluruh Indoensia.
Dua orang mahasiswa STIKOM Bali yang diwakaili oleh Rizki Tegar Febriananta dan I Komang Arya Weda yang tergabung kontingen BPSMI Bali bersama 60 mahasiswa lain dari seluruh Bali, berhasil mempersembahkan dua medali perak bagi kontingen Bali. Rizki Tegar Febriananta keluar sebagai juara dua dalam lomba desain poster. Begitu juga rekannya, I Komang Arya Weda keluar sebagai juara dua dalam lomba fotografi. Selain mendapat medali, Rizki Tegar dan Komang Arya juga mendapat piala dan uang pembinaan.
“Kami diberi waktu 6 jam untuk membuat poster sesuai tema tadi. Yang saya lawan semuanya dengan back ground desain komunikasi visual, sedang saya dari sistem komputer yang tiap hari disibukan dengan urusan koding. Karena itu waktu malam penganugerahan, saya tak terlalu berharap. Eh, ternyata bisa juara dua,” aku Rizki Tegar.
“Ini pengalaman pertama saya, apalagi lomba ini sistemnya on the spot photo. Kami dilepas di sepanjang Jl. Malioboro untuk memotret apa saja selama 5 jam. Kebetulan ada momen seorang tukang becak lagi nongkrong, di belakangnya ada mural dengan tulisan “Rukun Anggawe Santoso” yang artinya Rukun Membuat Damai. Berkali-kali saya jepret. Saya pikir obyek foto saya ini cocok dengan tema Merajut Budaya Nusantara. Sebab becak, selain sebagai alat transportasi, juga sebagai ikon budaya Jawa. Walaupun kita beda budaya tapi kalau kita hidup rukun maka kita tetap damai. Astungkara dapat juara dua,” beber Arya Weda.
Atas prestasi mereka mengharumkan nama STIKOM Bali di tingkat nasional, kedua “jagoan” ini Senin (22/10/2018) diundang oleh Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan ke ruang kerjanya. Selain menyampaikan ucapan selamat, Dadang Hermawan juga memotivasi mahasiswanya ini untuk terus terlibat dalam setiap kesempatan lomba guna mengasah kemampuan. “Apalagi kalau berhasil mendapat penghargaan tingkat nasional itu menjadi modal penting dalam ajang pemilihan mahasiswa teladan nasional,” kata Dadang Hermawan.