Manajemen STIKOM Bali foto bersama panitia, senat dan Balma usai pembukaan KBOR VI.
Denpasar-Mahasiswa STMIK STIKOM Bali tidak hanya bergelut dengan ilmu IT tetapi juga peduli dengan budaya dan olah raga. Mereka menggelar sebuah event budaya dan olah raga yang dikemas dengan nama keren Kebangkitan Budaya dan Olah Raga (KBOR). Tak tanggug-tanggung kegiatan KBOR ini sudah berlagsung sebanyak enam kali atau sudah 6 tahun berjalan.
KBOR VI dimulai pekan lalu, tepatnya Kamis (03/03), dibuka oleh Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti –induk STIKOM Bali-Prof. Dr. I Made Bandem, MA, bertempat di STIKOM Bali Convention Center, Renon, Denpasar.
Dalam sambutannya, Prof. Made Bandem mengatakan, melalui kegiatan Kebangkitan Budaya dan Olah Raga (KBOR), para mahasiswa STIKOM Bali dilatih untuk lebih disiplin dan mengasah jiwa kepemimpinan karena mereka yang me-menej semua kegiatan selama KBOR VI ini sekaligus sebagi pelopor kebangkitan budaya dan olah raga di Bali.
“Seni tidak dilihat dari hasilnya saja, akan tetapi dari prosesnya juga. Melalui kegiatan ini (KBOR) setidaknya akan mampu melatih disiplin mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan semacam ini (Seni), Mahasisawa akan ikut mengambil bagian dan mendekatkan diri dengan lingkungan. Dan mereka juga, secara berkelanjutan dilatih untuk memimpin teman-teman mereka dalam suatu kegiatan tersebut,” jelasnya.
Menurut Prof. Bandem, walaupun STIKOM Bali adalah kampus IT, akan tetapi budaya merupakan bagian dari kehidupan serta tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan-kegiatan dalam kehidupan.
“Budaya adalah dasar dari semua kegiatan dalam berkreativitas. Untuk itu di STIKOM Bali dari 33 UKM yang ada, setiap tahun bisa lakukan kegiatan sebanyak 500 kegiatan, dalam sehari bisa dikatakan ada sebanyak satu setegah kegiatan,” ujar mantan Rektor ISI Denpasar dan Rektor ISI Jogjakarta ini.
Ketua Panitia KBOR VI Aditya Kurniawan dalam laporannya mengatakan, Kebangkitan Budaya dan Olahraga (KBOR) VI merupakan program kerja dari Senat Mahasiswa STMIK STIKOM Bali yang bertujuan untuk menyelenggarakan kembali perlombaan dalam bidang seni dan olah raga se-Provinsi Bali dan mahasiswa mahasiswi STIKOM Bali untuk intern kampus.
“Kegiatan Kebangkitan Budaya dan Olahraga (KBOR) VI diselenggarakan sebagai wujud dalam meningkatkan apresiasi dan kecintaan para mahasiswa mahasiswi STIKOM Bali terhadap kesenian dan kebudayan serta olah raga. KBOR VI mengangkat tema “Growing Stronger and Healthy With Creativity” dengan tujuan tumbuh kuat dan sehat serta kreatifitas pada diri generasi muda,” terang Aditya.
Dia menyebut, kegiatan KBOR ini menyasar peserta mulai dari tingkat SD hingga SMA/SMK, sanggar seni dan masyarakat umum untuk kegiatan yang bersifat eksternal dan para mahasiswa STIKOM Bali untuk kegiatan interal.
“Khusus untuk mahasiswa akan memperebutkan beasiswa dengan memotong jumlah biaya SKS. Misalnya, juara I mendapat potongan SKS sebanyak 75 persen, Juara II 50 persen dan Juara III mendapat potongan sebesar 25 persen,” terang Aditya sambil berharap, KBOR VI yang akan berakhir pada 31 Agustsu 2017 dapat berjalan lancar dan baik.
Selain diikuti oleh duta seni dan olah raga dari tingkat SD hingga SMA/SMK, sangga seni dan masyarakat umu, KBOR VI 2017 diikuti oleh 15 UKM STIKOM Bali. Ke-15 UKM tersebut yakni UKM Paskamras, DOS, KSR, U2M, VOS, ITT, Tabuh, Tari Tradisional, Futsal, Hima SK, KMHD, Kempo, MM, GHoST, dan Himas Jimbaran. “Masing-masing UKM mengemas acara tersendiri baik untuk diperlombakan maupun dipentaskan,” kata Aditya. (*)