Denpasar – Belum lama ini, UKM KSR-PMI Unit ITB STIKOM Bali melaksanakan kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (DIKLATDAS) XVI yang dilaksanakan secara hybrid yaitu dari tanggal 15 – 23 Agustus 2022 dan dilaksanakan secara online melalui platform zoom. Kemudian dilanjutkan secara offline dari tanggal 25 – 30 Agustus 2022 yang bertempat di Tanah Wuk Sangeh, Badung. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja wajib dari UKM KSR-PMI Unit ITB STIKOM Bali yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali dengan mengusung tema “Menumbuhkan dan Mengembangkan Jiwa Relawan yang Bertanggung Jawab Serta Memiliki Solidaritas yang Tinggi”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan, kepemimpinan, bertanggung jawab serta kesukarelaan dalam organisasi untuk calon anggota yang akan dilantik menjadi anggota resmi KSR PMI Unit ITB STIKOM Bali.
Ketua Panitia DIKLATDAS XVI, K. Putri Setyaningrum mengungkapkan bahwa kegiatan DIKLATDAS XVI dimulai pada tanggal 15 – 23 Agustus 2022 yang diawali dengan pembukaan kegiatan DIKLATDAS XVI melalui zoom meeting yang dibuka langsung oleh pengurus PMI Provinsi Bali. Kegiatan ini diikuti sebanyak 17 orang peserta yang terdiri dari 9 orang mahasiswa ITB STIKOM Bali, 6 orang mahasiswa dari UKM Mapala UNDIKNAS dan 2 orang mahasiswa dari KSR PMI Unit INSTIKI. Setelah acara pembukaan selesai, seluruh peserta akan mengikuti materi berupa teori secara online melalui zoom meeting yang dibawakan langsung oleh fasilitator pelatih dari PMI Kota Denpasar.
Kemudian kegiatan dilanjutkan pada tanggal 25 – 30 Agustus 2022 yang dilaksanakan secara offline yang bertempat di Tanah Wuk Sangeh, Badung. K. Putri Setyaningrum juga menerangkan bahwa kegiatan offline dilakukan dengan tujuan untuk mendalami materi berupa teori yang didapat ketika kegiatan online sebelumnya, sehingga semua peserta akan diberikan praktek secara menyeluruh terkait materi yang pernah mereka dapatkan sebelumnya agar lebih siap untuk menjadi seorang relawan Indonesia.
Senin, 29 Agustus 2022, seluruh peserta telah menyelesaikan semua materi baik teori dan juga praktek yang telah diberikan langsung oleh fasilitator dari PMI Kota Denpasar yang kemudian akan dilanjutkan dengan diberikannya sebuah simulasi bencana dengan kondisi bencana yaitu banjir. Simulasi ini diberikan dengan tujuan agar materi yang mereka dapat selama pelaksanaan DIKLATDAS dapat mereka implementasikan secara langsung pada simulasi bencana dimana simulasi yang diberikan ini merupakan sebuah gambaran, kondisi atau situasi bencana yang akan mereka alami nanti sebagai seorang relawan Indonesia.
Kemudian pada malam hari dilanjutkan dengan acara Malam Keakraban. Acara tersebut tidak hanya peserta dan panitia yang menghadirinya tetapi juga dihadiri oleh, civitas kampus ITB STIKOM Bali, Unit Kegiatan Mahasiswa ITB STIKOM Bali, Forum Relawan Kota Denpasar, PMI Kota Denpasar, PMI Provinsi Bali dan seluruh KSR Perguruan Tinggi Se-Bali sebagai undangan untuk meramaikan Malam Keakraban tersebut dan juga perwakilan dari UKM Syntax yang berpartisipasi sebagai MC pada kegiatan tersebut. Malam keakraban dimulai dengan pembacaan prinsip dasar gerakan internasional palang merah dan bulan sabit merah yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan panitia ‘ter’ dan peserta ‘ter’, pembacaan surat cinta dan surat benci kepada panitia lalu diakhiri pensi (pentas seni) oleh para peserta.
Pada Selasa, 30 Agustus 2022 merupakan hari terakhir pelaksanaan DIKLATDAS yang pada hari tersebut merupakan hari pelantikan seluruh peserta DIKLATDAS XVI, 15 orang dinyatakan lulus yang terdiri dari 7 orang mahasiswa ITB STIKOM Bali, 6 orang mahasiswa UNDIKNAS dan 2 orang mahasiswa KSR PMI Unit INSTIKI dengan 2 orang mengundurkan diri dengan alasan pribadi. Lalu kegiatan dilanjutkan dengan pengukuhan seluruh peserta yang telah dinyatakan lulus pada kegiatan DIKLATDAS XVI, kemudian dilanjutkan dengan acara penutupan DIKLATDAS XVI oleh Pengurus PMI Provinsi Bali dan Pengurus PMI Kota Denpasar (*).