Denpasar-Para mahasiswa STIKOM Bali memiliki kepedulian sosial yang tinggi terhadap pelestarian lingkungan hidup, terutama kawasan di pesisir pantai, sekitar areal ujung timur Bandara Ngurah Rai, persisnya di sisi pintu tol Bandara Ngurah Rai.
Pada Minggu, 3 Desember 2017 kemarin 35 mahasiswa yang merupakan anggota tiga UKM berbeda mengadakan penanaman anakan bakau (mangrove) di kawasan Kampung Kepiting, ujung timur Bandara Ngurah Rari, Tuban, Kuta, dalam sebuah even yang dinamakan Bakti Sosial(Baksos) GDH.
Ketua Panitia Baksos GDH 2017 Gunawan Tanjaya menjelaskan, Baksos GDH kali ini merupakan kolaborasi antara tiga UKM yakni Gym and Health of STIKOM Bali (GhoST), Dance of STIKOM Bali (DOS) dan Hypnosis and Magic Community (HMC) “Makanya acara ini kami namakan Baksos GDH, yang merupakan akronim dari nama ketiga UKM tersebut,” kata Gunawan.
Disebutkan, acara ini dimulai pada pukul 10:00 Wita dan berakhir sekitar pukul 17.00 Wita. Acara diawali dengan pengarahan tentang pentingnya kawasan mangrove bagi pelestarian kawasan pesisir oleh petugas dari balai koservasi mangrove.
Kemudian acara dilanjutkan dengan membersihkan kawasan kampung Kepiting dari sampah-sampah yang bergelantungan di pohon bakau. Para mahasiswa baik laki-laki maupun perempuan tampak tak risih atau terpengaruh dengan kondisi lumpur dan sampah. Semuanya terlihat antusias membersihkan sampah di kawasan tersebut.
Usai makan siang, acara dilanjutkan kembali permainan (ganme) yang cukup mengocok perut. Setelah itu adalah puncak acara Baksos GDH. Ke-35 mahasiswa itu menanaman bibit pohon bakau sebanyak 60 anakan. Ini salah satu bentuk kepedulian mahassiwa STIKOM Bali atas kawasan pesisir.
“Kami memilih kawasan Kampung Kepiting sebagai sasaran Baksos GDH karena kawasan ini menjadi penyanggah utama areal pintu tol Bali Mandara dan Bandara Ngurah Rai,” pungkas Gunawan.
“Terima kasih atas kerja sama teman-teman panitia dari ketiga UKM GhoST, DOS dan HMC sehingga acara ini berlangsung dengan lancar,” ujar Gunawan. (*)