Australia Award Scholarship Memberikan Kesempatan Study International untuk Mahasiswa dan Dosen ITB STIKOM Bali Hari ini ITB STIKOM Bali kembali menjalin kerja sama pendidikan dengan dunia internasional, dengan kehadiran Amelia Ekkel, Konsul Australia Bidang Diplomasi Publik, Ekonomi dan Perdagangan di Kampus ITB STIKOM Bali, Kamis 18/4/2024
Amelia Ekkel, Konsul Australia Bidang Diplomasi Publik, Ekonomi dan Perdagangan mengatakan pemerintah Australia memiliki program Australia Award Scholarship untuk mahasiswa dan Dosen ITB STIKOM Bali yang ingin melanjutkan Studi di Australia melalui program beasiswa S1, S2 dan S3 (PhD & Master)
“Pihak konsulat Jenderal Australia di Bali memberikan berbagai pilihan bidang study untuk mahasiswa dan Dosen ITB STIKOM Bali yakni Keamanan Siber, Reformasi Sektor Publik, Monitoring & Evaluasi, serta bidang Study Prioritas Pemulihan Ekonomi, Perdagangan, Perencanaan Infrastruktur dan berbagai lainnya,” jelas Amelia Ekkel.
Lanjut Amelia, ada yang perlu dipahami sebelum berangkat Study ke Australia, calon mahasiswa mendapat pelatihan Bahasa Inggris Akademik di Indonesia, juga penjelasan tentang Visa, pemeriksaan medis, rontgen dan asuransi kesehatan, serta mengikuti sesi konsultasi dengan perwakilan Universitas Australia dan pendampingan saat proses aplikasi, dan saat keberangkatan ke Australia
“Ada peluang besar setelah pulang Study dari Australia, para alumni dapat menjadi bagian dari Jaringan Australia Global, serta memiliki kesempatan membina hubungan dengan pemimpin bisnis di Australia dan Indonesia,” imbuh Amelia Ekkel.
Sedangkan Wakil Rektor III ITB SIKOM Bali Yudi Agusta PhD, mengatakan program Beasiswa dari Australia tersebut sesuai dengan visi misi ITB STIKOM Bali yakni menjadi Institusi Internasional.
“Hari ini kami menerima kunjungan Amelia Ekkel dari Konsulat Australia, untuk memaparkan program beasiswa bagi mahasiswa dan dosen ITB STIKOM Bali, pada kesempatan ini kami mengharapkan mahasiswa dan dosen yang berminat untuk segera mendaftarkan diri untuk program S1, S2 dan S3 di Universitas Australia,”pungkas Yudi Agusta