DENPASAR/BNN-Para pengungsi ancaman letusan Gunung Agung yang menempati Pos Pengungsi Kesambi, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur mendapat kunjungan dari Senat Mahasiswa dan Badan Legislatif Mahaiswa STIKOM Bali pada Minggu (22/10/2017) sore.
Di pos ini terdapat jumlah pengungsi 372 jiwa, terdiri dari 193 laki-laki dan179 perempuan. Di antaranya, terdapat 7 orang bayi, 27 balita dan 22 anak-anak. Mereka menempati sebuah gudang yang luas dan representatif milik seorang kontraktor, yang selama ini digunakan untuk memarkir kendaraan proyek.
“Kalau dari sisi penginapan sudah layak, makanan dan minuman juga sangat cukup bisa setahun baru habis. Hanya menjadi masalah karena kami tidak ada pekerjaan, sementara kebutuhan anak-anak untuk uang saku sekolah tetap jalan,” beber Pak Wayan, seorang pengungsi.
“Kebetulan ada teman dapat proyek bangunan di Seminyak, kami 5 orang ikut kerja di sana. Ada yang nekadbolak balik Karangasem agar bisa jualan di pasar, yang lainya hanya nganggur aja di sini,” lanjutnya.
Dikatakannya, anak-anak mereka yang sedang sekolah, dari TK – SMA oleh Pemerintah Kota Denpasar disalurkan di sekolah-sekolah terdekat.
Kedatangan para mahassiwa STIKOM Bali yang dipimpin oleh Ketua Senat Mahasiswa Luh Gede Budi Rahayu dan Sekretarisnya IGB Astika ini selain memberikan bantuan sembako, para mahasiswa juga bermain dengan anak-anak pengungsi. Suasana akrab dan penuh ceriah tercipta begitu Putu Rexyana Silviana Dewi sebagai MC mulai mengajak anak-anak bergabung.
“Ayo sini, main sama kaka-kaka disini, jangan malu-malu. Nanati kaka kasih hadiah loh,” ajak Silvi.
Hampir sejam para mahasiswa itu bermain dengan anak-anak disaksikan orangtuanya. Bahkan, para orangtua juga tampak memberikan aplaus jika anaknya berhasil menyelesaikan game atau memberikan suport jika anaknya salah melakukan game.(rsn)