Denpasar, BaliNewsNetwork- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) baru saja melaksanakan program kerjanya yakni mengadakan pemilihan Teruna Bagus Teruni Jegeg (TBTJ) STIKOM Bali yang bertemakan Ambawani Yowana Adnyana Andika Ambek Dharma yang berartipemuda pemudi yang berpikiran adil dan bijaksana. Ketua panitia TBTJ STIKOM Bali 2016 I Made Alit Janiartha menjelaskan, kegiatan ini diselenggarakan dari tanggal 10 – 19 Juli 2016. Sepuluh pasang TBTJ mulai menjalani masa pra karantina dari tanggal 10 – 14 Juli di Aula STIKOM Bali. “Selama masa pra karantina, salah satu agenda penting adalah peserta menjalani foto sesi dengan mengambil lokasi di Museum Bali pada 12 Juli,” kata Janiartha. Disebutkan, seremoni pembukaan TBTJ dilakukan pada 15 Juli 2016 ditandai dengan pemukulan gong oleh Prof. Dr. I Made Bandem, MA-Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti yang menaungi STIKOM Bali-bertempat di Aula STIKOM Bali.
Acara ini dihadiri oleh Staf Manajemen STIKOM Bali dan perwakilan Teruna Teruni Denpasar serta perwakilan perguruan tinggi lain. Seusai acara pembukaan, para finalis menjalani masa karantina dari 15 – 18 Juli. Selama karantina, mereka mendapat pembekalan tentang dunia modeling, public speaking, visi–misi, danpengetahuan tentang seni dan budaya Bali serta nilai-nilai hakiki agama Hindu. Dua narasumber utama yang memberikan materi pembekalan di hari pertama (15/07/2016) adalah Ida Bagus Suradarma, SE (Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIKOM Bali) dan Dr. Agus Dharma Yoga SS, M.Hum. Selanjutnya pada 16 Juli dilanjutkan dengan pembekalan dari Komang Purnama (Direktur Sudikerta Leadership) dan I Wayan Gede Narayana, S.Kom., M.Kom (dosen STIKOM Bali). “Pada 17 Juli 2016 kami mengadakan outbond yang bertempat di Pura Dalem Pengembak, Sanur untuk penanaman 200 anakan pohon mangrove. Juga diisi dengan games penuh kreatif bertempat di Wantilan Pura Dalem Pengembak, Sanur,” sebut Alit Janiartha.
Kegiatan selanjunya adalah pemantapan materi dan pelatihan koreografi oleh Teruna Teruni Denpasar pada 18 Juli 2016 sebagai persiapan menghadapi malam grand final. Nah puncak acara TBTJ digelar di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar pada tanggal 19 Juli 2016 yang dihadiri oleh Wakil Guhernur Bali Drs. I Ketut Sudikerta, Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti Prof. Dr. I Made Bandem, MA., Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan dan staf manajemen STIKOM Bali serta para sponsor acara ini. Pada pagi hingga siang hari panitia dan para finalis mulai melaksanakan gladi bersih. Selanjutnya, para peserta menjalani make up di back stage Gedung Ksirarnawa yang dilakukan oleh para sponsor. 10 pasang finalis ini menjani make over oleh Allena Make up, Cahya Dewi Beauty Salon, Tut De Wedding, Tudi Joe Joy Salon, Srikayana Wedding. Acara yang ditunggu-tunggu adalah malam grand final. I Made Alit Janiartha melaporkan, acara ini diikuti 10 pasang mahasiswa – mahasiswi utusan dari UKM yang ada di STIKOM Bali. Tak lupa, Alit Janiartha menyampaikan terima kasih kepada para sponsor yang telah mendukung acara ini. “Begitu juga para narasumber dan Teruna Teruni Denpasar yang telah memberikan sumbangan pemikiran dan ide kepada para finalis tak lupa kami ucapkan terima kasih,” kata Janiartha.
Sementara Ketua Umum UKM KMHD STIKOM Bali Putu Gede Yudhy Pratama dalam sambutannya menyampaikan, tujuan digelarnya pemilihan TBTJ ini untuk mencari mahasiswa-mahasiswi STIKOM Bali yang tak hanya mampu menguasai ICT tetapi juga memahami ajaran hakiki nilai-nilai agama Hindu, adat istiadat dan seni budaya Bali.
“Karena itu penilaian dalam TBTJ ini lebih khusus kepada peran mahasiswa terhadap pelestarian seni budaya dan agama Hindu,” tambah I Putu Gede Yudhy Pratama, Ketua KMHD STIKOM Bali. Hal itu kemudian dipertegas lagi oleh Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan dalam sambutannya yang mengatakan, STIKOM Bali adalah satu-satunya perguruan tinggi ICT di Indonesia yang mengajarkan mata kuliah seni dan budaya kepada mahasiswanya. “Bahkan banyak karya skripsi mahasiswa yang mengolaborasikan IT dengan seni dan budaya Bali. Jadi kalau Pak Wagub sempat membuka google play store, ketik STIKOM Bali, maka akan mucul beberapa aplikasi karya mahasiswa. Seperti belajar tari legong melalui androrid, belajar aksara Bali melalui android, dan lain-lain,” kata Dadang Hermawan.
Kegiatan TBTJ ini memang sejak awal mendapat atensi penuh dari Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta. Tak salah dalam sambutannya Sudikerta sangat mengapreasi pagelaran ini.
“Kegiatan ini adalah salah satu wahana untuk membina generasi muda yang nantinya akan mewarisi dan bertanggungjawabmelestarikan nilai-nilai hakiki dan luhur ajaran agama, budaya, adat istiadat, seni dan budaya bangsa. Kegiatan ini sekaligus memberikan ruang kepada generasi muda untuk mengekspresikan inovasi dan kreatifitas mereka dalam keikutsertaannya membangun Bali. Ini membuktikan mahasiswa STIKOM Bali tak hanya mampu menguasai teknologi informasi dan komunikasi tetapi juga peduli dengan pelestarian seni dan budaya Bali,” kata Sudikerta.
Sudikerta berharap ajang seperti ini tidak hanya berhenti di sini tetapi perlu ada kelanjutannya. Karena itu, pada kesempatan ini Sudikerta langsung memerintahkan Kadis Kebudayaan Bali Dewa Putu Beratha dan I Komang Purnama agar menggelar ajang seperti ini yang diperluas untuk seluruh kampus di Bali.Drs. I Ketut Sudikerta tak hanya sebagi tamu VVIP tetapi juga didaulat sebagai Juri Kehormatan, bersama dua juri lainnya, I Wayan Gede Narayana, S.Kom., M.Kom., Dr. Agus Dharma Yoga, SS, M.Hum.
Acara ini makin menarik karena dihibur oleh liukan tubuh nan gemulai tapi energik oleh personil UKM Dance of STIKOM Bali (DOS), suara emas Maria Ulfa berkolaborasi dengan musik Harmonic Bali, Voice of STIKOM Bali (VOS), dan Grinsy Dipsy serta dan tentu saja fashion show dari Sita Vedastiti. Di malam grand final ini, penentuan pemenang TBTJ STIKOM Bali 2016 melalui beberapa tahap. Pertama, para finalis menyampaikan visi-misinya kemudian mendapat sejumlah pertanyaan dari para juri. Setelah itu, Sudikerta, Narayana dan Bagus Dharma Yoga harus memilih lima pasang untuk diadu di babak berikutnya atau babak lima besar. Lima pasang yang maju babak ini kemdian diadu lagi melalui tanya jawab dengan para juri. Kemudian muncullah Hanoman, bukan sekedar menari melainkan menggaet siapa yang pantas maju ke babak tiga besar; tentu berdasarkan hasil pemilihan ketiga juri tadi.
Pada babak tiga besar, performance finalis terlihat lebih cantik setelah mendapat make over oleh Salon Kartono Collection, salah satu sponsor acara ini. Ketiga pasang finalis ini kemudian diadu lagi melalui tanya jawab dengan para juri. Menurut Ketut Sudikerta, para juri terpaksa memeras otak untuk memilih siapa yang terbaik dan siapa yang puas sebagai runner up 1 dan runner up 2.
Tiba-tiba muncullah sepasang Teruna Teruni Denpasar membawa selempang bertuliskan Teruna Teuni STIKOM Bali 2016. Dari tiga pasang finalis, satu pasang mau tak mau tereliminasi duluan alias keluar sebagai runner up 2 sehingga tinggalah dua pasang finalis. Kedua pasang finalis itu masing-masing berdiri berhadap-hadapan sambil berpegangan tangan, sementara kedua Teruna Teruni Denpasar tadi stand by di belakang mereka siap mengalungkan selempang, mengikuti suara hitungan dari duet Master of Ceremony (MC) acara ini, Ni Putu Tika Kartika Prasista Utami dan Trisnaning Astuti. Akhirnya, I Gusti Made Surya Dwipayana dan I Dewa Ayu Putu Saningsih dinobatkan sebagai pemenang Teruna Bagus Teruni Jegeg STIKOM Bali 2016. Putu Ucok Prabawa Artha dan Putu Sudewi Purnami sebagai runner up 1. Sedangkan I Gede Bandem Dananjaya dan Ni Wayan Nonik Putri Rahayu runner up 2. Putu Ucok Prabawa Artha mendapat dua gelar sekaligus, yakni sebagai runner up 1 dan teruna favorit. Teruni favorit direbut oleh Ni Komang Ayu Tris Wijayanti. Para pemenang ini mendapat piala, piagam penghargaan, dan beasiswa dari STIKOM Bali, juga fasilitas lain dari sponsor. (*)