Denpasar-Walikota Denpasar Drs. Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, M.Si meluncurkan aplikasi Area Traffic Control System (ATCS) yang memudahkan masyarakat memantau kemactean arus lalu lintas di persimpangan jalan di seputar kota Denpasar. Peluncuran aplikasi ATCS ini bersamaan dengan peresmian kawasan Taman Kota Lumintang sebagai kawasan Car Free Day serta dilanjutkan dengan acara jalan santai dengan tema Tribun Bali Melangkah Bersama Paramex, Minggu (22/052016) di Taman Kota Lumintang.
Peluncuran aplikasi ATCS ini ditandai dengan menekan tombol secara bersamaan oleh Walikota Denpasar Rai Mantara bersama Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti-yang menaungi STIKOM Bali-Prof. Dr. I Made Bandem, MA, Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar Rai Iswara, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede dan disaksikan oleh Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan serta ribuan peserta acara jalan santai. Begitu tombol ditekan, layar raksasa segera tersingkap yang memperlihatkan informasi tentang aplikasi ATCS serta cara mengoperasikannya. Dalam wawancaranya dengan Innovation Technology Team (ITT) STIKOM Bali, Rai Mantra memberi apresiasi khusus kepada STIKOM Bali yang telah menciptakan aplikasi ini. “Aplikasi ATCS ini sangat membantu kita semua dalam memanatau kondisi kemacetan lalu lintas di seputar kota Denpasar sehingga kita bisa menghindari kemacetan pada titik tertentu,” katanya.
Selain itu, Rai Mantara berharap, lebih banyak lagi peran serta masyarakat membantu Pemkot Denpasar, dalam rangka bersama-sama mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi kota Denpasar. Pada kesempatan itu secara khusus Rai Mantara meminta STIKOM Bali ikut mengatasai masalah sampah yang kini belum sepenuhnya terpecahkan. “Mungkin STIKOM Bali menciptakan sebuah aplikasi yang berfungsi mengingatkan warga kota Denpasar agar tidak membuang sampah sembarangan atau gimana bentuknya silahkan STIKOM (Bali) berinovasi,” pinta putra mantan Gubernur Bali Prof. Dr. Ida Bagus Mantra ini. Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Gede Astika menambahkan, aplikasi ATCS ini baru mengontrol situasi lalu lintas di persimpangan jalan. Gede Astika mengatakan, sekarang baru bisa mengontrol situasi di 55 persimpangan jalan dari rencana 200 persimpangan yang akan terpasang televise sirkuit tertutup atauclosed circuit television (CCTV).
“Saya berharap ke depan, STIKOM Bali memperluas aplikasi ini agar mampu mengontrol arus lalu lintas di semua ruas jalan di kota Denpasar. Selain itu, saya berharap aplikasi ini tidak hanya dioperasikan di android tetapi bisa dioperasikan dari semua jenis smartphone,” harap Astika. Peluncuran aplikasi pemantau kemacetan lalu luntas ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat, seperti disampaikan Mahendra, Ketua Komunitas Penggemar Sepeda Denpasar yang tergabung dalam Samas Sepeda. “Aplikasi ini sangat sangat membantu masyarakat, kita bisa memantau kemactena lalu lintas sehinga dapat mencari jalan alternatif,” kata Mahendara. (rsn)