Denpasar- Senat Mahasiswa STMIK STIKOM Bali menggelar pengabdian masyarakat dan bakti sosial (Pengmas dan Baksos) bertempat di Desa Bayung Gede, Kintamani, Bangli, Sabtu (30/04/2016) dan Minggu (1/05/2016). Dalam kegiatan yang bertajuk “Pengabdian Masyarakat Senat Mahasiswa” ini, sasarannya selain untuk mengajar anak sekolah juga memberikan sumbangan kepada masayarakat yang kurang mampu.
Ketua Senat Mahasiswa STMIK STIKOM Bali I Nengah Dwi Pratama Kartima Utama mengatakan, SMAN 1 Kintamani atau lebih dikenal dengan sebutan Smansakita menjadi sekolah yang berkesempatan untuk diberikan materi pelatihan. Kegiatan ini dibagi dalam dua kelas yakni kelas Materi dan kelas Workshop. Untuk kelas Materi diisi dengan tema “Pentingnya Internet” yang didukung oleh tim P2M STMIK STIKOM Bali sebagai pengajar materi di kelas. Sementara, kelas workshop diberikan materi “Photoshop”. “Kita memberikan materi ini karena menurut survey, pengatahuan internet anak-anak Smansakita masih minim,” kata Dwi Kartima Pratama. Tak kurang dari 50 siswa siswi SMAN 1 Kintamani terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan dan workshop ini. Mereka juga aktif bertanya soal dunia internet dan photoshop sehingga membuat suasana makin hidup.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaaan SMAN 1 Kintamani, I Ketut Palton Anuwiksa mewakil kepala Sekolah I Ketut Ada, sangat berterima kasih kepada Senat Mahasiswa STIKOM Bali yang telah memberikan pelatihan dan workshop secara gratis. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak kami. Mewakili kepala sekolah dan atas nama SMAN 1 Kintamani, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya,” kata Palton Anuwiksa. Usai memberikan pelatihan dan workshop, Senat Mahasiswa STIKOM Bali melanjutkan agendanya berupa bakti sosial. Nengah Dwi Partama Kartima Utama menjelaskan, bakti sosial kali ini berupa pemberian sumbangan paket pakaian dan paket sembako kepada warga yang kurang mampu. “Total nilai sumbangan lebih dari Rp 3.000.000 yang dikumpulkan dari anggota senat dan keluarga besar STIKOM Bali,” tutur Dwi Pratama Kartima Utama.
Kegiatan ini dipusatkan di wantilan di Desa Bayung Gede, Kintamani, Bangli dipimpin langsung oleh Kepala Desa Bayung Gede, I Wayan Suwela. “Atasa nama seluruh warga Bayung Gede, saya menyamapaikan terima kasaih banyak karena bantuan seperti ini sangat bermakna bagi warga kami yang secara ekonomi kurang beruntung,” kata Wayan Suwela. Wayan Suwela menjelaskan, nama desa Bayung Gede berasal dari kata Bayu Gede atau adi kuasa (super power). Ciri khas desa ini adalah hampir semua bangunannya berarsitektur tradisional dengan material utama tiang dari bahan kayu dan atap khas sirap bambu. Ini bisa dimaklumi karena 40 persen lahan dari seluruh luas kawasan desa ini ditumbuhi tanaman bambu. (rsn)