Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan menyalami seorang wisudawan pada wisuda ke-26 ITB STIKOM Bali, 22 September 2020 di BICC The Westin Nusa Dua, Bali. Foto: BNN/dok.
Nusa Dua – Wisuda ke-26 STIKOM Bali seharusnya sudah dilaksanakan pada bulan April 2020 yang lalu, namun karena pandemi Coronavirus Disease (Covid 19) sehingga baru terlaksana hari ini, Selasa (22/09/2020) bertempat di Bali International Convention Center, The Westin, Nusa Dua. Meski dalam suasana pandemi Covid 19 acara wisuda tetaplah semarak. Protokol kesehatan tetap dijalankan secara ketat. Para senat ITB STIKOM Bali, panitia, wisudawan dan keluarga serta pengisi acara wajib menggunakan face shield dan mengenakan masker serta posisi duduk berjarak 1 meter. Di luar arena wisuda, para petugas hotel juga standby memegang papan peringatan “Jaga Jarak” saat memandu para wisudawan dan pendampingnya menuju ruang makan.
Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hrmawan dalam laporannya menerangkan, Wisuda kali ini adalah yang kedua bagi STIKOM Bali dengan status Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali. Seperti diketahui, kampus ICT terkenal di Indonesia bahkan hingga ke manca negera ini berdiri pada 10 Agutus 2020 dengan nama Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STMIK) STIKOM Bali. Kemudian pada 7 Mei 2019 beralih status menjadi ITB STIKOM Bali, sesuai Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 357/KPT/I/2019 tentang Izin Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer menjadi Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali tertanggal 7 Mei 2019, yang diserahkan oleh Sekjen Kementerian Ristek Dikti Prof. Dr. Ainun Na’im kepada Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti Prof. Dr. I Made Bandem di kampus STIKOM Bali, Renon, Denpasar, Jumat (14 Juni 2019).
Total yang diwisudah sebanyk 265 orang, dengan rincian Program Srata 1 Program Studi (Prodi) Sistem Informai 168 orang, Prodi Sistem Komputer 92 orang, dan Program Diploma 3 Prodi Manajemen Informatika sebanyak 5 orang. Dengan demikian, sejak berdiri pada 10 Agustus 2002, STIKOM Bali telah mencetak Sarjana Komputer dan Ahli Madya Komputer sebanyak 6.810 orang, yakni 6.119 Sarjana Komputer dan 691 Ahli Madya Komputer.
“Semua lulusan STIKOM Bali terserap di dunia kerja, sebagai PNS, TNI/Polri, BUMN, BUMD, perusahaan swasta nasional maupun internasional serta lembaga apapun yang membutuhkan IT. Berdasarkan penelitian internal kami, masa tunggu seorang alumni STIKOM Bali hanya 40 hari. Artinya setelah diwisuda, dia hanya butuh waktu 40 hari menunggu untuk masuk dunia kerja,” kata Dadang Hermawan.
Disebutkan, saat ini ITB STIKOM Bali memiliki jumlah mahasiswa aktif sebanyak 5.810 orang, di antaranya 89 persen adalah putra – putri Bali. Sisanya berasal dari seluruh Indonesia bahkan dari luar negeri.
“Tahun ini atas persetujuan yayasan, kami telah menerima pendaftaran program dua gelar (Sarjana Komputer atau S.Kom dan Sarjana Manajemen atau SM), bekerja sama dengan Binus University Jakarta dengan lama kuliah antara 8 sampai 9 semester. Di samping itu, kami telah meluncurkan Excellent Business Class ITB STIKOM Bali pada 12 Agustus 2020, yakni sebuah kelas khusus dari Prodi Bisnis Digital yang dirancang dan diperuntukan bagi para pelaku bisnis, baik owners, calon owners dan para middle professional atau calon manajer yang ingin meningkatkan wawasan dan pengetahuannya dibidang bisnis digital. Tercatat 98 mahasiswa baru yang mengambil program studi Bisnis Digital dari total 1024 mahasiswa baru tahun 2020 yang sudah registrasi,” beber Dadang Hermawan..
Saat ini ITB STIKOM Bali memiliki Prodi S-1, yakni Prodi Sistem Komputer (Sarjana Komputer atau S.Kom), Prodi Sistem Informasi (S.Kom), Prodi Teknologi Informasi (S.Kom), Prodi Bisnis Digital. Program Diploma 3 (D-3) memiliki satu Prodi, yakni Prodi Manajemen Informatika, kemudian ada juga Program Internasional Dual Degree untuk gelar S.Kom dari ITB STIKOM Bali dan Bachelor of Information Technology (BIT) dari Help University Kuala Lumpur; serta Program Nasional dua gelar bekerja sama dengan Binus University Jakarta.
Kepada para wisudawan, Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti –induk ITB STIKOM Bali- Prof. Dr. I Made Bandem, MA berpesan, wisuda merupakan momentum akhir dari perjalanan akademis seorang mahasiswa dalam menempuh satu tingkatan strata, namun sekaligus merupakan momentum awal untuk memulai atau terus berkiprah di berbagai bidang dalam mengarungi kehidupan ini.
“Jangan lengah untuk mengikuti perkembangan dan dinamika dunia ICT yang begitu cepat perubahannya dan juga jangan lupa untuk berbenah dan evaluasi diri menuju manusia yang dapat bermanfaat bagi bagi diri pribadi, keluarga dan masyarakat,” pesan Prof. Bandem.
Pada kesempatan itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII Bali – Nusa Tenggara Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa meminta para pengelola perguruan tinggi untuk terus menerus meningkatkan mutunya dan juga mampu merubah pola pikir (mindset) para mahasiswa selama mengikuti pendidikan untuk berimprovisasi.
“Mahasiswa wajib melakukan berbagai improvisasi yang mengarah kepada hal-hal yang inovatif, produktif dan efektif. Tanda-tanda itu akan terlihat berorientasi pada pekerjaan atau job seeker tetapi lebih diarahkan pada job creator. Pergesaran paradigma lulusan perguruan tinggi tidak menambah angka pengangguran, baik di tingkat lokal maupun nasional,” tegas Prof. Dasi Astawa. (rsn)