Targetkan Jadi Kampus Pusat Dual Degree, ITB STIKOM Bali Gandeng Kerjasama Luar Negeri

DENPASAR – ITB STIKOM Bali saat ini bergerak menuju pusat kampus dual degree. Bukan saja di tingkat nasional tapi juga di tingkat internasional.

Dual degree memungkinkan mahasiswanya mendapatkan dua ijazah dengan dua prodi yang berbeda dalam waktu bersamaan. Dengan begitu, tamatan akan mendapatkan benefit saat merambah ke dunia industri.

Wakil Rektor III ITB STIKOM Bali Yudi Agusta, Ph.D. mengatakan, ada tiga kerjasama dual degree bersama tiga perguruan tinggi di luar ITB STIKOM Bali.

“Pertama dengan Universitas Teknologi Bandung untuk prodi Desain Komunikasi Visual (DKV). Nantinya mahasiswa dapat dua ijazah sarjana komputer di ITB STIKOM Bali dan DKV di UTB,” kata Yudi Agusta, Sabtu, 25 Januari 2025.

Mahasiswa dual degree prodi Sistem Informasi dan DKV menempuh perkuliahan di kampus ITB STIKOM Bali dan 3 bulan di kampus Universitas Teknologi Bandung.

Bersama HELP University Malaysia perkuliahan dilakukan di ITB STIKOM Bali dengan kurikulum mengikuti Malaysia. Kerjasama dengan Negeri Jiran bahasa pengantarnya menggunakan bahasa Inggris.

“Yang spesifik dengan Malaysia setelah lulus dapat 2 ijazah, ijazah di ITB STIKOM Bali dan HELP University. Dari wawancara dengan mahasiswa mereka lebih suka menggunakan ijazah Malaysia, gajinya jauh lebih tinggi, bisa sampai 2 kali lipat,” kata Yudi Agusta.

Sedangkan dual degree dengan DNUI China, mengharuskan mahasiswa menempuh pendidikan di negeri China selama setahun. Program dengan DNUI berlaku untuk prodi bisnis digital dan manajemen.

“Dengan DNUI baru 2 tahun berjalan dan prospeknya sangat bagus. Tamatan bisa memilih pekerjaan di China maupun di Indonesia, tidak ada masalah,” ujar Yudi.

Dalam rencana pengembangan berikutnya, ITB STIKOM Bali tengah menjajaki dengan perguruan tinggi di Korea Selatan. Yudi mengatakan, dirinya melihat ketertarikan anak-anak muda untuk menguasai bahasa Korea.

“Pengaruh K-Pop cukup masif dan banyak anak-anak muda tertarik untuk belajar tentang hal yang berkaitan dengan Korea. Dari sini kami membidik program dual degree dengan perguruan tinggi di Korea,” kata Yudi Agusta.

Selain itu, kampus TI terbesar di Bali Nusra itu juga menjajaki program serupa dengan perguruan tinggi di negara Australia.

“Hanya living cost di Australia cukup tinggi. Tapi saat ini ITB STIKOM Bali tengah menuju pusatnya kampus dual degree,” jelas Yudi Agusta. (*