Denpasar, 7 Oktober 2024 – GOR Ngurah Rai sekali lagi menjadi tempat di mana sebuah pertarungan epik menandai perjuangan penuh semangat dari Tim Basket ITB STIKOM Bali selama Pertamina Goes to Campus 2024. Dengan tekad yang tak tergoyahkan dan semangat juang yang berkobar, 12 pemain terbaik melangkah ke lapangan membawa tidak hanya tim mereka, tetapi juga mimpi dan harapan kampus. Layaknya ksatria yang siap bertarung, para pemain memasuki kompetisi dengan harapan besar dan keinginan untuk menaklukkan. Nama-nama yang berteriak penuh perjuangan: Komang, Is, Johan, Dwiki, Atabuy, Ahbi, Andika, Dhimas, Agus, Kanha, Wydama, dan Tuja
Pertarungan Awal: Pembuktian Kekuatan di Grup C .Langkah pertama tim ITB STIKOM Bali diawali dengan gemuruh perlawanan dari tim FEB UNUD. Seperti singa yang kelaparan, mereka menyerang tanpa henti, dan skor akhir 43:30 menjadi bukti dominasi tim kami di lapangan. Kemenangan ini mengantarkan ITB STIKOM Bali sebagai penguasa sementara Grup C, dan ini baru permulaan.
Babak Kedua: Duel Maut Melawan IPBI. Tak berhenti di situ, Tim ITB STIKOM Bali kembali membuktikan ketangguhannya melawan IPBI. Setiap detik dalam pertandingan ini seakan menahan napas semua penonton. Sorak-sorai penonton memanas seiring dengan ketatnya skor yang terus bersaing. Namun, dengan kegigihan yang tak terbendung, kami berhasil menutup pertandingan dengan kemenangan 41:34. ITB STIKOM Bali semakin kokoh melangkah ke babak semi-final.
Semi-Final: Pertarungan Sengit Melawan AGROSKILL UNUD. Seakan tak ada waktu untuk beristirahat, semi-final menghadapkan tim kami dengan AGROSKILL UNUD, tim yang tak kalah tangguh. Laga ini menjadi klimaks dari ketegangan, dengan masing-masing tim saling mengadu kemampuan. Setiap poin menjadi pertarungan hidup dan mati. Namun, sekali lagi, semangat pantang menyerah dari tim ITB STIKOM Bali berhasil mencetak kemenangan tipis 58:54, membawa tim kami melangkah ke final. Kemenangan ini disambut dengan sorak-sorai yang menggelegar dari para pendukung yang hadir
Final: Pertarungan Terakhir Menuju Gelar Juara. Di final, tim ITB STIKOM Bali menghadapi musuh terberatnya, TIM UNUD. Pertandingan ini bukan hanya tentang siapa yang lebih kuat, tetapi tentang siapa yang lebih gigih mempertahankan impian. Dalam suasana yang menegangkan, kedua tim bertarung layaknya pahlawan di medan perang. Energi yang terkuras, keringat yang bercucuran, tak sedikitpun melemahkan tekad tim kami untuk merebut gelar juara. Namun, Tuhan belum sepenuhnya berpihak kepada ITB STIKOM Bali, dan pertandingan ditutup dengan kemenangan TIM UNUD. Meski berada di posisi kedua, semangat juang yang diperlihatkan adalah kemenangan tersendiri.
Bangga dalam Kekalahan, Siap untuk Masa Depan. Kegagalan meraih gelar juara tak membuat kami patah semangat. Justru sebaliknya, ini menjadi api yang membara di dalam diri kami. Kami bangga dengan perjuangan yang telah kami tunjukkan, karena menjadi juara bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi tentang usaha dan pengorbanan yang kami berikan di setiap pertandingan.
Kami sadar bahwa jalan menuju kesuksesan tidak pernah mudah. Kami akan terus berlatih, memperbaiki setiap kelemahan, dan bersiap lebih matang untuk setiap kesempatan di masa depan. Karena kami tahu, di setiap perjuangan, kesuksesan semakin dekat. Untuk ITB STIKOM Bali, untuk kemenangan yang akan datang, kami tidak akan pernah berhenti berjuang.