“GMTI 2024: Konsep Baru, Pengalaman Baru yang Lebih Seru dan Menginspirasi”

Denpasar – Gema Mahasiswa Teknologi Informasi (GMTI) kembali hadir sebagai kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang rutin diselenggarakan di ITB STIKOM Bali. Tahun 2024 menjadi tonggak penting karena GMTI telah memasuki penyelenggaraan yang ke-23 kalinya, dengan inovasi baru yang lebih segar dan menarik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Acara ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa baru kepada kehidupan kampus, tetapi juga untuk mempererat ikatan komunitas yang kuat dan memberikan pengalaman yang mendalam bagi peserta.

Tahun lalu, GMTI dimeriahkan dengan koreografi Papermob, di mana mahasiswa berkolaborasi membentuk formasi kreatif yang menyampaikan pesan-pesan visual penuh warna. Namun, pada GMTI 2024, panitia menghadirkan sesuatu yang lebih spektakuler: parade dengan konsep “Drama Musikal”. Parade ini melibatkan seluruh organisasi mahasiswa di ITB STIKOM Bali, yang bekerja sama mempersembahkan sebuah drama musikal kreatif di hadapan ribuan mahasiswa baru.

“Parade ini adalah angin segar bagi GMTI. Ide ini lahir dari diskusi panjang antara panitia GMTI ke-23 dengan civitas akademika kampus,” ujar Made Bagus Ary Wijaya, Ketua Panitia GMTI XXIII ITB STIKOM Bali. “Saya berharap konsep ini dapat memberi pengalaman baru yang tak terlupakan bagi mahasiswa baru.” – Acara GMTI 23

Dengan kehadiran konsep baru yang lebih kreatif, GMTI XXIII diharapkan dapat memberikan kesan yang mendalam bagi mahasiswa baru. Mereka tidak hanya akan diperkenalkan dengan lingkungan kampus, tetapi juga akan merasakan semangat kolaborasi dan kekeluargaan yang erat dalam komunitas ITB STIKOM Bali.

Tahun ini, jumlah mahasiswa baru yang mendaftar di ITB STIKOM Bali, baik di Kampus Renon maupun Kampus Jimbaran, hampir setara dengan tahun sebelumnya. “Prestasi dan capaian ini membuktikan bahwa ITB STIKOM Bali semakin dikenal dan dihargai oleh masyarakat luas,” ujar Prof. Dr. I Made Bandem, salah satu tokoh budaya dan akademisi terkemuka di Bali. Beliau turut hadir dalam pembukaan resmi GMTI XXIII, yang dilakukan bersama Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar, Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Ak., serta Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan. Acara pembukaan ditandai dengan penyematan atribut kepada perwakilan mahasiswa baru dan Penancapan Kayon di Lapangan Puputan.

Suasana penuh kegembiraan dan kebersamaan terlihat saat ribuan mahasiswa baru menari mengikuti irama jingle baru, menciptakan momen yang menggugah emosi. Bagi mereka, ini bukan sekadar tarian, tetapi simbol dari awal perjalanan mereka sebagai bagian dari keluarga besar ITB STIKOM Bali.

GMTI 2, 3, dan 4 berlangsung di dua tempat, yaitu Kampus ITB STIKOM Bali Renon dan kawasan Lapangan Puputan. Di kampus, mahasiswa baru diperkenalkan dengan struktur kampus, wilayah, serta berbagai kegiatan pengembangan karakter seperti Bela Negara dan Anti-Plagiarisme. Semua kegiatan ini dikemas dalam bentuk permainan interaktif yang membuat suasana belajar terasa lebih menyenangkan dan berkesan.

Sementara itu, di kawasan Lapangan Puputan, hadir konsep baru yang disebut “Jelajah Budaya”. Konsep ini mengajak mahasiswa baru untuk mengenal dan menghargai kekayaan budaya Bali yang telah menjadi bagian penting dari identitas pulau ini. “Semakin berkembangnya zaman, semakin penting bagi kita untuk menjaga dan melestarikan sejarah serta budaya,” ungkap salah satu panitia

GMTI. Melalui Jelajah Budaya, mahasiswa diajak untuk membuka mata dan hati mereka terhadap warisan budaya Bali yang kaya, serta berperan dalam menjaga kelestariannya.

Puncak acara GMTI XXIII berlangsung pada Sabtu, 14 September 2024, di Lapangan Yayasan Pembangunan Sanur. Penutupan resmi dilakukan oleh Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan, dengan simbolis pelepasan atribut mahasiswa baru. Momen ini penuh haru, karena menandakan bahwa ribuan mahasiswa baru telah resmi menjadi bagian dari keluarga besar ITB STIKOM Bali. Acara ditutup dengan perkenalan seluruh organisasi mahasiswa serta penampilan spesial dari pengisi acara yang turut memeriahkan rangkaian penutupan.

GMTI XXIII bukan sekadar acara pengenalan kampus, tetapi juga menjadi panggung untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dan cinta terhadap budaya. Dengan konsep yang lebih segar dan inovatif, GMTI XXIII menjadi awal yang penuh inspirasi bagi mahasiswa baru dalam perjalanan akademik dan pribadi mereka di ITB STIKOM Bali.