Denpasar – Dalam rangka menyambut Hari Haya Galungan 4 Januari 2023 dan Hari Raya Kuningan 14 Januari 2023, Unit Kegiatan Mahasiswa Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma (UKM KMHD) ITB STIKOM Bali telah melaksanakan kegiatan Pembuatan Penjor Galungan dan Kuningan tahun 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun rasa kebersamaan, kekompakan dan juga tenggang rasa antar anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma.
Pada pembuatan penjor Galungan dan Kuningan dihadiri sebanyak 21 anggota dan 14 pengurus. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 31 Desember 2022, selain membuat penjor kami juga Ngukup Tirta untuk kelengkapan sarana prasana persembahyangan di Padmasana ITB STIKOM Bali Renon.
Untuk menghias Penjor beberapa alat dan bahan yang dipakai sebagai berikut : Janur, Padi, Sanggah Cuk – Cuk dan Kamen, Kolong – Kolong, Ongkara (kober penjor), Gantungan Sampian Penjor, Sampian Penjor (capah), Lampion (Gebogan Penjor), Kain Kasa Hitam, Ron, Pisang, Jaje Banten, Ambengan, Kelapa, Tali, dan Kabel Ties.
Galungan memiliki makna sebagai bentuk keheningan atas kemakmuran dan kesejahteraan yang dilimpahkan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang merupakan tangga menuju kehidupan yang lebih bersih dan suci. Diharapkan pada perayaan ini, pikiran yang suci dan bersih dapat menghilangkan semua pengaruh yang membawa dampak negatif.
Hari Raya Galungan terdiri dari sejumlah rangkaian kegiatan yang memiliki makna masing-masing. Mulai dari Tumpek Wariga, Sugihan Jawa, Sugihan Bali, Hari Penyekeban, Hari Penyajan, Hari Penampahan, puncak Hari Suci Galungan, hingga Hari Umanis Galungan.
Penjor dipasang tepat pada hari penampahan Galungan, setelah jam 12 siang. Hal ini bermakna ketika hari raya Penampahan Galungan kita sebagai manusia berperang melawan pikiran yang kotor, berperang melawan sifat negatif, dan sifat ego. Setelah berhasil memenangkan perperangan melawan pikiran serta sifat-sifat tersebut maka sebagai pertanda kemenangan dipasanglah penjor sebagai simbol “kemenangan”. (*)