Denpasar – UKM Tari Tradisional dan UKM Tabuh ITB STIKOM Bali berkolaborasi mengadakan “BAZZAR” yang bertemakan “Membangun Kreativitas Berkesenian”. Pelaksanaan event BAZZAR ini pada hari Senin – Rabu, 21 – 30 Maret 2022 bertempat di McDonald’s Jl. Bypass Ngurah Rai No. 18, Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Event ini diikuti oleh seluruh anggota serta para demisioner UKM Tari Tradisional dan UKM Tabuh, partisipasi ORMAWA baik intern maupun ekstern kampus.
Untuk pelaksanaan kegiatan pertama mereka mengadakan rapat perdana bersama dengan seluruh anggota UKM untuk memberi informasi tentang sistem penyebaran kupon dan Hari – H pelaksanaan. Rapat dilaksanakan secara iwc replica online melalui MS Team. Untuk pelaksanaan kegiatan kedua mereka mengadakan pembagian kupon kepada seluruh anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Tari Tradisional dan UKM Tabuh serta penyebaran kupon kepada ORMAWA baik intern maupun ekstern kampus.
Ketua Umum UKM Tari Tradisional ITB STIKOM Bali Putu Suci Arina Pramudita mejelaskan, pelaksanaan kegiatan terakhir yaitu melakukan rekapitulasi kupon yaitu menghitung keuntungan dari event ini dan menghindari kesalahan dalam proses penyebaran dari anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Tari Tradisional dan UKM Tabuh. “Untuk menjaga transparansi, kami juga melakukan rekapitulasi bersama pihak McDonald’s,” kata Putu Suci Arina Pramudita yang juga dipercayakan sebagai Ketua Panitia Bazzar ini.
Tak lupa Putu Suci Arina Pramudita juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan Event Bazzar ini sehingga berjalan dengan sukses. “Terima kasih kepada semua anggota panitia, anggota UKM Tari Tradisional dan UKM Tabuh, para demisoiner dan semua UKM di lingkungan ITB STIKOM Bali serta teman UKM di luar kampus atas partisipasinya dalam kegiatan bazzar ini,” kata Putu Suci.
Sekretaris Panitia Bazzar Komang Nikky Kumala Dewi menambahkan, dari target 1000 kupon terjual, panitia mampu merealisasikan penjualan di atas 60 persen. ”Tepatnya kami mampu menjual sebanyak 607 kupon, sehingga setelah dikurangi harga pokok paket makanan, kami mampu meraih keuntungan kotor lebih dari Rp 12 juta. Setelah dikurangi biaya operasional seperti cetak kupon dan lain-lain, maka keuntungan bersih nanti kami bagi sama dengan UKM Tabuh untuk operasional masing-masing UKM,” jelas Komang Nikky Kumala Dewi. (*)