Denpasar – Mengangkat tema “Kolaborasi Teknologi dan Budaya”, UKM KMHD STIKOM Bali ingin melihat persepsi baru bagaimana kita tetap berkolaborasi dengan teknologi, namun tidak sedikitpun menghilangkan nilai esensi dari suatu budaya. Hal inilah menjadi permasalahan utama kebudayaan saat ini, yang dibahas dalam Seminar Nasional UKM KMHD 2021.
Seminar ini bertujuan untuk memberikan persepsi baru mengenai bagaimana kita menanggapi pesatnya perkembangan teknologi dengan tetap melestarikan budaya, mengingat kita di Provinsi Bali, berbasis pariwisata budaya, dimana budaya menjadi “core” kita di pariwisata saat ini. Seminar ini dilaksanakan tanggal 19 Juni 2021, dengan diikuti oleh 300-an peserta baik dari Provinsi Bali dan luar daerah, yang dilaksanakan secara luring dan daring
Ketua Panitia, I Made Ardika, menjelaskan acara yang bertempat di Aula ITB STIKOM Bali Renon ini menghadirkan dua orang pembicara beken yakni Prof. Dr. I Made Bandem, M.A. yang merupakan Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti (induk ITB STIKOM Bali, yang sekaligus seorang Seniman, Budayawan dan Akademisi Provinsi Bali; serta pembicara nasional, Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda yang merupakan WDA PHDI Pusat Bidang Brahma Widya dan Brahmana Parisada Hindu Dharma Indonesia. Sebagai moderator I Wayan Gede Narayana, S.Kom, M.Kom yang merupakan Koordinator ITB STIKOM Bali Jimbaran merangkap Kepala SMK TI Bali Global Jimbaran.
Seminar Nasional Kolaborasi Teknologi dan Budaya ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor 3 Bidang Kerja Sama dan Inovasi ITB STIKOM Bali, I Made Sarjana, SE., MM., mewakili Rektor Dr. Dadang Hermawan. Pada kesempatan ini Sarjana memuji mahasiswa yang tergabung dalam KMHD yang memiliki pandangan brilian sehingga menghadirkan seminar nasional dengan mengangkat tema yang sangat menarik, yakni Kolaborasi Teknologi dan Budaya. “Tema ini sangat penting. Di tengah kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat, adik-adik sekalian telah menginspirasi Bali agar mengkolaborasikan kemajuan teknologi dengan budaya sehingga kita tetap mempertahankan jati diri kita sebagai manusia Bali yang memiliki nilai-nilai budaya adiluhung warisaan nenek moyang kita,” kata Sarjana.
Acara ini juga dihadiri oleh Koordinator Kemahasiswaan ITB STIKOM Bali Renon, I Gusti Ngurah Wikranta Arsa, S.Kom., M.Cs, Bagian Kemahasiswaan ITB STIKOM Bali Jimbaran, Koordinator ITB STIKOM Bali Abiansemal, Usdek Maharipa, perwakilan BEM, perwakilan Balma dan perwakilan masing-masing UKM di ITB STIKOM Bali.
Keseruan pun hadir dalam acara seminar tersebut. “Kita tidak menyangka betapa antusiasnya teman-teman peserta dalam mengikuti acara seminar ini, persiapan kami pun tak sia-sia, dan tentunya tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang bertugas, peserta yang berkenan hadir, para undangan serta sponsor dan media partner yang telah berpartisipasi,” tutur I Made Ardika.***