Denpasar-Provinsi Bali kali ini terpilih sebagai tuan rumah dalam peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 tahun 2019 yang digelar oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti) Republik Indonesia, dimana puncak acaranya akan digelar 10 Agustus 2019 mendatang. Sementara Kamis, (21/02) digelar Launching Hakteknas ke-24 di sisi timur Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Renon, Denpasar yang dihadiri langsung oleh Menristek-Dikti RI Mohammad Nasir, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Dr. Ir. Jumain Appe, M.Si., Gubernur Bali, Dr. Ir. I Wayan Koster, MM. Dan Kepala Layanan Dikti Wilayah VIII, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si.. Mengusung tema Iptek dan Inovasi dalam Industri Kreatif 4.0 dengan sub tema Industri Kreatif 4.0 untuk Kemandirian dan Daya Saing Daerah, acara ini juga turut mengundang Bupati dan Walikota se-Bali, Rektor universitas negeri dan swasta se-Bali, serta puluhan ribu mahasiswa negeri dan swasta se-Bali.
Hakteknas ke-24 secara resmi dilaunching oleh Menristek-Dikti RI, Mohammad Nasir didampingi Gubernur Bali, Sekjen Kemenristek-Dikti, Dirjen Penguatan Inovasi dan Kepala Layanan Dikti Wilayah VIII yang ditandai dengan penekanan tombol sirine, penabuhan gendang baleganjur, serta pelepasan balon udara bertuliskan Hakteknas ke-24. Kegiatan launching ini diawali dengan senam bersama, Poco Poco dan Maumere yang diikuti 50.000 lebih mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Bali dibawah koordinasi LLDikti Wilayah VIII.
Dalam sambutannya Mohammad Nasir menerangkan pemilihan Bali sebagai lokasi penyelenggaraan adalah suatu bentuk usaha guna menghidupkan seluruh inovasi daerah serta mendorong terwujudnya inovasi daerah yang semakin maju. Sebelumnya, Hakteknas diselenggarakan di Surakarta-Jawa Tengah (2016), Makasar-Sulawesi Selatan (2017), Pekanbaru (2018), dan tahun ini di Provinsi Bali.
Mohammad Nasir menambahkan, Provinsi Bali ini memiliki potensi wisata, budaya, industri kreatif, enterpreneur, dan berkelas internasional. Hal ini sesuai dengan tema yang diambil terkait pengembangan industari kreatif 4.0 untuk kemandirian dan daya saing daerah.
“Tema tersebut diambil, karena Bali adalah pulau dewata, pulau wisata, kota wisata sehingga industri kreatif akan menjadi sangat penting untuk memajukan ekonomi yang ada di wilayah Bali ini,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan dalam acara tersebut mengungkapkan STIKOM Bali ikut serta menyukseskan acara Launching Hakteknas ke-24 ini dengan mengerahkan seluruh mahasiswanya. Selain itu, Inkubator Bisnis STIKOM Bali juga berkesempatan memamerkan produk-produk para tenant yang sempat ditinjau langsung oleh Menristek-Dikti RI.
“Ada tiga perguruan tinggi di Indonesia yang diberikan kesempatan membuka stand pameran. Untuk Provinsi Bali, hanya STIKOM Bali yang mendapat kesempatan itu. Diantaranya, Bukaloka yang merupakan StartUp lulusan Inkubator Bisnis STIKOM Bali, serta 4 StartUp tenant binaan Inkubator Bisnis STIKOM Bali yang tahun ini mendapat pendanaan dari Kemenristekdikti yakni Jemari Chanel, Agrito, Pasupati, Trolls dan RADE (Robotic and Embedded Systems) STIKOM Bali. Ini menjadi kesempatan baik bagi Inbis STIKOM Bali untuk menunjukkan hasil karya, inovasi dan prestasi para tentant kepada peserta yang hadir agar semakin dikenal,” ungkap Dadang Hermawan.