Denpasar – Gema Mahasiswa Teknologi Informasi (GMTI) merupakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang ada di STIKOM Bali. GMTI tahun 2018 merupakan GMTI yang ke-17 kalinya diadakan.
Pada GMTI tahun lalu, usai acara pembukaan diadakan koreografi membentuk logo STIKOM Bali. Namun, pada tahun ini terdapat perbedaan yang cukup menarik, Tak kalah keren dari tahun lalu, kali ini adalah parade pembentukan bendera merah putih, pembentukan logo STIKOM Bali dan logo GMTI 17 oleh ribuan mahasiswa baru.
“Parade ini terinspirasi dari konsep tahun lalu. Bedanya, di tahun ini kita membuat 3 logo yaitu Logo Bendera Merah Putih Indonesia, Logo STIKOM Bali dan Logo GMTI 17,” kata Muhammad Ferrizal Zulkarnain, Ketua Panitia GMTI XVII STIKOM Bali.
Ketua Senat Mahasiswa, I Gede Sapta Wikana Pande juga turut serta dalam pembukaan Gema Mahasiswa Teknologi Informasi (GMTI) XVII dengan orasinya yang membakar semangat ribuan mahasiswa baru untuk mengikuti GMTI.
GMTI XVII STIKOM Bali ini resmi dibuka oleh Prof. Dr. I Made Bandem, MA didampingi Ketua Yayasan WDS Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Ak., dan Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan serta pejabat struktural STIKOM Bali. Pembukaan GMTI XVII STMIK STIKOM Bali ditandai penyematan atribut kepada perwakilan peserta GMTI XVII dan pelepasan burung merpati di GOR Ngurah Rai. Acara GMTI XVII ini berlangsung dari 14 September – 19 September 2018.
Tahun ini jumlah mahasiswa yang mendaftar di STIKOM Bali Kampus Renon dan STIKOM Bali Kampus Jimbaran hampir dua ribuan orang. Dengan prestasi dan capaian ini, tak heran STIKOM Bali semakin dikenal dan diakui masyarakat luas,” ungkap Prof. Dr. I Made Bandem.
Rangkaian acara GMTI XVII diawali dengan kegiatan Pra-GMTI pada Jumat – Sabtu, 14 – 15 September 2018, kemudian dilanjutkan dengan GMTI 1 serta GMTI 2 pada hari Senin dan Selasa, 17 September dan 18 September 2018 serta rangkaian terakhir yaitu Student Day p
ada hari Rabu, 19 September 2018.
“Selama Pra-GMTI hingga upacara pembukaan, kegiatan dilakukan di dua tempat yaitu GOR Ngurah Rai dan GOR Lila Bhuana. Setelah upacara pembukaan, seluruh kegiatan hanya difokuskan di GOR Lila Bhuana,” jelas Ferrizal.
Pada GMTI 1, Pembina Yayasan Widya Dharma Santi Prof. Dr. I Made Bandem memaparkan materi tentang “Nilai Budaya dan Tata Krama”. Pembantu Ketua I, Dian Pramana, S.Kom, M.Kom membawakan materi tentang kegiatan akademik, dan Pembantu Ketua II STMIK STIKOM Bali Ni Luh Putri Srinadi S.E., MM.Kom memaparkan materi tentang masalah administrasi keuangan selama mahasiswa menempuh pendidikan hingga tamat di STMIK STIKOM Bali. Selain itu, Bukaloka juga turut memaparkan materi tentang bisnis dan wirausaha.
“Pada GMTI 2 terdapat pemaparan materi yang disampaikan oleh TNI Kodam IX/Udayana, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali, Polresta Denpasar dan LINE Indonesia. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan workshop pembuatan Business Model Canvas (BMC) oleh I Made Sarjana. SE., MM dan didampingi oleh UKM U2M.” kata Ferrizal.
Pada hari Rabu, 19 September 2018 acara Gema Mahasiswa Teknologi Informasi XVII ini ditutup secara Pembantu Ketua III STIKOM Bali Ida Bagus Suradarma, SE., M.Si yang diwakili I Wayan Gede Narayana, S.Kom.,M.Kom.
“Semoga kegiatan Gema Mahasiswa Teknologi Informasi XVII ini dapat membawa manfaat untuk seluruh mahasiswa baru STIKOM Bali kedepannya.” ujar Ferrizal. (*)